BERITA TERBARU HARI INI – Menhub Budi Karya Ingin Indonesia Jadi Hub Logistik Asia Tenggara, Caranya?. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi ingin Indonesia menjadi pusat atau hub logistik Asia Tenggara. Ia menuturkan,hal ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.
Untuk mengejar Indonesia sebagai hub logistik Asia Tenggara, kata Menhub Budi, perlu standar tinggi dalam pelayanan di pelabuhan. Termasuk mengikuti standar yang diterapkan secara internasional.
“Kita harus mampu menjadikan Indonesia sebagai hub logistik di kawasan Asia Tenggara,” kata Menhub Budi dalam keterangannya, Jumat (7/6/2024).
Dia menuturkan, semangat ini sejalan dengan upaya mengejar visi Indonesia Emas 2045. Implementasi standar pelayanan berkelas dunia jadi salah satu dari empat poin penting mengejar visi tersebut.
“Dengan kerja keras, inovasi dan kerja sama yang erat, saya yakin industri jasa kepelabuhanan Indonesia akan mampu menjadi jembatan yang kokoh menuju Indonesia Emas 2045,” katanya.
Dia menuturkan, pengembangan sektor kepelabuhanan Indonesia jadi kunci untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maju. Ada beberapa cara selain standar tinggi tadi yang bisa dilakukan. Seperti modernisasi infrastruktur pelabuhan harus terus dilakukan untuk meningkatkan kapasitas dan efisiensi operasional.
“Teknologi dalam manajemen kepelabuhanan sangat penting untuk meningkatkan transparansi, kecepatan, dan akurasi layanan,” imbuhnya.
Penguatan SDM
Lalu, pengembangan SDM yang andal dan berkompeten harus menjadi prioritas. Untuk itu, pelatihan dan pendidikan berkelanjutan bagi tenaga kerja perlu terus ditingkatkan agar mampu menghadapi tantangan dan tuntutan industri yang semakin kompleks.
Budi Karya juga mendorong kolaborasi dan sinergi antara pemerintah, pelaku industri, akademisi, dan masyarakat untuk menciptakan ekosistem kepelabuhanan yang berdaya saing. Sinergi antar pemangku kepentingan juga akan mendorong terciptanya inovasi dan solusi dalam menghadapi berbagai tantangan.
“Pelabuhan merupakan pintu gerbang aktivitas ekonomi dan memegang peranan penting dalam rantai distribusi logistik nasional. Oleh karena itu, pengembangan industri jasa kepelabuhanan yang efisien dan berkelanjutan menjadi kunci dalam mendukung pencapaian visi Indonesia Emas 2045,” pungkasnya.
Cari Investor
Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi merayu pengusaha di Jepang untuk ikut mengembangkan Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat. Menurutnya, ada peluang untuk investor Jepang untuk ikut terlibat.
Hal ini diungkap Menhub usai bertemu dengan sejumlah pejabat Jepang. Pertemuan itu juga menindaklanjuti rencana kerja sama sektor transportasi di Indonesia.
Menhub Budi menyampaikan progres pembangunan Pelabuhan Patimban yang telah memasuki Fase I-2, termasuk pengembangan Car Terminal yang ditargetkan selesai tahun 2025, pengembangan Container Terminal, serta Consulting Services for Design and Supervision.
Dia berharap, pihak Konsorsium Jepang bersama African Global Logistic (AGL) dan PT Samudera Indonesia dapat memberikan proposal kerja sama terbaik sebagai sebagai mitra PT Pelabuhan Patimban Indonesia (PPI) dalam mengoperasikan Container Terminal Patimban.
“Kami pun turut mengundang investor Jepang untuk terlibat dalam pengembangan dan pengelolaan pada back up area di Pelabuhan Patimban,” kata Menhub Budi, dikutip dari keterangan resmi, Rabu (24/4/2024).
Dia turut mendorong Toyota Tsusho Corporation untuk membuka peluang baru dan mengundang lebih banyak produsen mobil. Termasuk produsen mobil non-Jepang, untuk melakukan ekspor melalui Pelabuhan Patimban.
Terkait proyek Proving Ground Bekasi, Menhub Budi menyampaikan pada September 2024 mendatang akan dilakukan soft opening untuk pelaksanaan testing di beberapa fasilitas.
Pelindo Garap Proyek Hub Logistik dan Rantai Pasok di Kuala Tanjung
Sebelumnya, sejumlah langkah strategis diambil PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo untuk mempercepat pengembangan Kawasan Industri Kuala Tanjung (KIKT) yang terintegrasi dengan Pelabuhan Kuala Tanjung. Kawasan yang terletak di Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, ini dibangun dan dikelola PT Prima Pengembangan Kawasan (PPK), anak perusahaan Pelindo.
Kawasan Industri Kuala Tanjung ini hanya berjarak satu kilometer dengan Pelabuhan Kuala Tanjung. “Tahun lalu, PT Prima Pengembangan Kawasan sudah membebaskan lahan seluas 57 hektare dalam satu hamparan,” kata Direktur Utama Subholding PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) Joko Noerhudha di Jakarta, 25 Januari 2024.
Mulai awal Tahun 2024, PT PPK akan fokus pada pekerjaan pembersihan lahan dan pematangan lahan yang sudah dibebaskan. “Ini merupakan tahap pertama dari tiga fase pengembangan KIKT,” ujar Joko dikutip Senin (29/1/2024).
Dua fase berikutnya adalah pekerjaan pembangunan pintu gerbang dan jalan masuk, serta fase pekerjaan infrastruktur dasar.
Bersamaan dengan pengembangan kawasan industri tersebut, PT PPK juga gencar mempromosikan dan memasarkan KIKT melalui berbagai forum kegiatan investasi. Salah satunya adalah dalam North Sumatera Invest Promotion Forum 2023 di Jakarta pada 21 Agustus 2023 lalu.
Pengiriman Barang
“Pelabuhan dan industri yang terintegrasi akan membuat industri jauh lebih efisien karena tidak ada lagi additional cost yang dikeluarkan untuk transportasi,” kata Direktur Utama PT Pelindo (Persero) Arif Suhartono.
Selain itu, pengiriman barang ke pelabuhan maupun dari pelabuhan juga jauh lebih cepat. Arif Suhartono menjelaskan, Pelindo akan terus mendorong terjadinya well-connected ecosystem antara pelabuhan dengan kawasan industri (hinterland) untuk memperlancar arus barang.
“Salah satu tujuannya adalah menciptakan biaya logistik yang lebih efisien dan mendorong penguatan ekonomi kawasan,” kata Arif lagi.
Untuk mengembangkan KIKT, Pelindo mengambil sejumlah langkah strategis. Pertama, Pelindo berencana meningkatkan kepemilikan saham di PT Prima Tangki Indonesia (PTI) sebagai langkah awal menjadikan Kuala Tanjung sebagai transhipment hub untuk produk curah. Saat ini, PT Pelindo memiliki 20 persen saham di PT PTI.