BERITA TERBARU HARI INI – Harga Tiket Masuk 11 Museum di Bawah IHA Naik, dari Museum Song Terus hingga Galeri Nasional Indonesia. Indonesia Heritage Agency (IHA) yang mengelola 18 museum dan 34 cagar budaya di berbagai tempat di Indonesia mengumumkan kenaikan harga tiket masuk sejumlah museum. Kenaikan harga itu ada yang berlaku mulai 1 Agustus 2024, sebagian ada yang berlaku mulai 1 September 2024.
Ia menyatakan bahwa penyesuaian tarif itu sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2024 tentang Tarif Layanan Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya. “Perubahan ini diperlukan agar museum dan cagar budaya kita dapat terus berkembang dan memberikan manfaat edukatif serta rekreatif kepada masyarakat,” ia menambahkan.
Berikut adalah detail harga tiket masuk sejumlah museum terbaru yang mulai berlaku 1 Agustus 2024:
Museum Song Terus:
Anak Rp10 ribu
Dewasa Rp15 Ribu
WNA (anak dan dewasa) Rp30 Ribu
Museum Semedo:
Anak Rp3 Ribu
Dewasa Rp8 Ribu
WNA (anak dan dewasa) Rp20 Ribu
Museum Kebangkitan Nasional
Museum Sumpah Pemuda
Museum Perumusan Naskah Proklamasi
Museum Basoeki Abdullah
Museum Perjuangan Yogyakarta
Anak Rp3 Ribu
Dewasa Rp5 Ribu
WNA (anak dan dewasa) Rp25 Ribu
Harga Tiket Masuk Museum Baru yang Berlaku 1 September 2024
Selain ketujuh museum di atas, IHA juga menyesuaikan harga tiket masuk untuk dua museum lainnya yang baru berlaku sebulan kemudian. Detailnya sebagai berikut:
Galeri Nasional Indonesia
Anak Rp10 Ribu
Dewasa Rp20 Ribu
WNA (anak dan dewasa) Rp50 Ribu
Museum Manusia Purba Sangiran Klaster Manyarejo
Anak Rp5 Ribu
Dewasa Rp5 Ribu
WNA (anak dan dewasa) Rp20 Ribu
Selain penyesuaian tarif, sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat, IHA juga mengeluarkan kebijakan dengan menetapkan tarif kunjungan sebesar 0 (Nol) Rupiah pada Museum Batik Indonesia dan Museum Kepresidenan Republik Indonesia Balai Kirti. Untuk informasi detail terkait tarif baru museum dan cagar budaya, dapat diakses melalui akun instagram resmi @indonesianheritageagency.
Museum Batik Indonesia berada di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Museum itu dibangun pada 2014 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan selesai pada 2018. Bentuknya unik karena menggambarkan lipatan kain dan bagian depan dihiasi dengan beberapa motif batik, salah satunya adalah motif Kawung.
Sementara, Balai Kirti terletak di kawasan Istana Kepresidenan Bogor. Museum ini berfungsi sebagai wahana rekreasi dan edukasi untuk memperoleh informasi dari sajian memorabilia serta visual dari para Presiden Indonesia.