BERITA TERBARU HARI INI – Hindari Over-Sharing, 7 Hal Ini Sebaiknya Kamu Simpan Sendiri. Dengan adanya media sosial, sadar tidak sadar Anda serasa ingin selalu ingin membagikan kehidupan di dunia maya. Namun sayangnya, ada batasan tipis antara ingin berbagi kebahagiaan dengan over-sharing.
Jangan sampai karena terlalu banyak berbagi tentang kehidupan membuat Anda menjadi rentan disalahpahami oleh orang lain. Seperti misalnya, orang lain mungkin akan menganggap Anda sombong atau sekadar ingin pamer pencapaian dalam hidup. Oleh karenanya, penting untuk mengetahui mana yang harus dibagikan dan mana yang harus dirahasiakan.
Menurut Hack Spirit, Jumat (13/9/2024), menurut psikologi, ada beberapa aspek kehidupan yang sebaiknya kita simpan sendiri. Ini bukan tentang merahasiakan sesuatu, tetapi tentang menjaga batasan pribadi kita.
Lalu, apa saja yang sebaiknya harus selalu disimpan sendiri, sebagaimana didukung oleh psikologi? Ini dia daftarnya!
1. Tujuan pribadi
Menetapkan tujuan adalah bagian penting dalam kehidupan kita. Baik itu tentang karier, hubungan, atau pertumbuhan pribadi, kita semua memiliki sesuatu yang ingin kita perjuangkan.
Namun, berikut ini informasi psikologis: menyimpan tujuan Anda sendiri sebenarnya dapat meningkatkan peluang untuk mencapainya. Ini mungkin tampak berlawanan dengan intuisi, terutama dalam masyarakat yang mendorong kita untuk berbagi aspirasi.
Alasannya adalah bahwa ketika Anda berbagi tujuan Anda, pujian dan pengakuan yang Anda terima dapat menipu otak Anda hingga merasa bahwa Anda telah mencapainya. Hal ini dapat menyebabkan penurunan motivasi untuk benar-benar mengejar dan mencapai tujuan tersebut.
Ketika Anda menetapkan tujuan besar untuk diri sendiri, pertimbangkan untuk merahasiakannya. Hal ini tidak hanya akan mencegah kepuasan dini, tetapi juga menyelamatkan Anda dari potensi kritik atau keputusasaan dari orang-orang yang menentang hal tersebut.
2. Rasa benci di masa lalu
Tahukah Anda bahwa menyimpan dendam dan kemarahan di masa lalu sebenarnya dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik Anda? Ya, itu adalah benar. Penelitian telah menunjukkan bahwa memelihara emosi negatif dapat menyebabkan peningkatan stres dan bahkan penyakit jantung.
Memproses perasaan ini memang penting, tetapi terus-menerus mengungkit kebencian di masa lalu dalam percakapan tidak akan ada gunanya bagi siapa pun. Itu tidak akan mengubah masa lalu, dan itu hanya akan membuat kenegatifan tetap ada.
Sebaliknya, pertimbangkan untuk mengatasi emosi ini secara pribadi atau dengan terapis tepercaya. Memaafkan lebih baik untuk diri sendiri daripada untuk orang lain. Tidak selalu perlu untuk berbagi setiap detail masa lalu Anda dengan setiap orang dalam hidup Anda.
3. Perbuatan baik yang sudah dilakukan
Kita sering diajarkan bahwa melakukan perbuatan baik adalah suatu kebajikan, dan memang benar demikian. Namun, yang lebih berbudi luhur adalah melakukannya tanpa mengharapkan pengakuan atau pujian.
Ketika kita menolong orang lain, itu harus datang dari rasa peduli dan empati yang tulus. Bukan dari keinginan untuk mendongkrak citra diri sendiri. Membagikan kebaikan terkadang dapat mengurangi nilainya dan membuatnya tampak kurang tulus.
Dengan menyimpan perbuatan baik untuk diri sendiri, Anda memastikan perbuatan itu tetap dilakukan tanpa pamrih. Ditambah lagi, ada kegembiraan tersendiri saat mengetahui bahwa Anda telah membuat hari seseorang lebih baik tanpa mengharapkan imbalan apa pun.
4. Masalah keluarga
Setiap keluarga memiliki serangkaian tantangan dan masalahnya sendiri. Masalah-masalah ini sering kali sangat pribadi dan dapat menjadi rumit untuk dijelaskan dan dipahami.
Membahas masalah keluarga Anda dengan orang lain terkadang dapat menyebabkan kesalahpahaman atau nasihat yang tidak diinginkan. Orang mungkin tidak sepenuhnya memahami dinamika keluarga Anda atau konteks di balik masalah tertentu.
Selain itu, membocorkan masalah keluarga yang sensitif juga dapat dianggap tidak menghormati anggota keluarga Anda. Maka dari itu, sangat penting untuk menjaga privasi mereka dan menghormati mereka.
Tidak apa-apa untuk mencari bantuan profesional jika Anda berjuang dengan masalah keluarga. Namun, secara umum yang terbaik adalah menyimpan masalah ini dalam keluarga atau mendiskusikannya dengan konselor atau terapis tepercaya.
5. Kesulitan keuangan yang dialami
Uang sering kali menjadi topik yang tabu di banyak budaya dan masyarakat. Memang ada alasan bagus untuk ini. Namun dengan membagikan status keuangan Anda, baik Anda kaya atau sedang berjuang sekalipun, sebenarnya dapat menyebabkan berbagai komplikasi.
Jika Anda memiliki kondisi keuangan yang baik, membagikan informasi ini dapat mengundang rasa iri atau menciptakan harapan yang tidak realistis. Di sisi lain, jika Anda menghadapi kesulitan keuangan, membagikannya dapat membuat Anda menjadi sasaran nasihat atau penilaian yang tidak diminta.
Status keuangan Anda adalah masalah pribadi. Ini adalah sesuatu yang harus dikelola dengan kebijaksanaan dan kebijaksanaan. Membahasnya dengan penasihat keuangan? Tentu saja harus. Mengobrol santai tentang hal itu dengan kenalan? Mungkin sebaiknya jangan.
Uang tidak menentukan harga diri atau nilai Anda sebagai pribadi. Jaga kerahasiaan masalah keuangan Anda untuk menjaga hubungan dan interaksi yang sehat dengan orang lain.